Minggu, 09 Desember 2018

makalah Bimbingan Konseling Industri


Makalah
“Bimbingan Konseling Industri”

Untuk memenuhi salah satu tugas UTS
Mata kuliah : Manajemen Global
Dosen pembimbing : Ir, Moch. Noerhadi Sudjoni MBA.


 







Disusun Oleh :
JACINTA AVENIA ANDIANTO
 216.01.032.067


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2018
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”
Bimbingan Konseling Industri”.

Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.

Berkat dukungan mereka semua makalah ini dapat terselesaikan dan dapat menjadi tuntunan kearah yang lebih baik. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak didasari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.




Waalaikumsalam Wr. Wb.





                                                                        Malang, 23 November 2018


                                                                                               
                                                                        Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dunia berkembang begitu pesatnya di dalam berbagai bidang kehidupan. Begitupun dalam dunia industri dan sektor usaha yang berkembang berkat penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian kompleksnya masyarakat modern, masalah - masalah manusia dalam sistem ekonomi dan produsi yang semakin penting khususnya menyangkut pembinaan staf manajer tenaga karyawan ataupun buruh. Dengan adanya perkembangan dalam hal tersebut khususnya perkembangan dalam dunia niaga, bisnis, industri akan memberikan dampak terhadap kondisi social atau pun mental dari masyarakat yang selaku pelaku dalam dunia industri.
Dalam menjalani kehidupan industri, tidak jarang para karyawan mengalami yang namanya stress. Hal ini bisa diakibatkan beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, kualitas penyelia yang jelek, iklim politik yang tidak aman, wewenang yang tidak memadai untuk melaksanakan tanggung jawab, konflik, frustasi dan masih banyak kesenjangan yang lain yang terjadi. Pada dasarnya karyawan ataupun buruh di suatu industry membutuhkan konselor sebagai tenaga yang membantu mereka dalam berprestasi dalam bekerja. Karena prestasi kerja bergantung pada suasana hati pribadi dan kondisi fisik serta lingkungan kerjanya.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Bimbingan Konseling Industri ?
2.      Apa tujuan dari Bimbingan Konseling Industri ?
3.      Apa manfat Bimbingan Konseling Industri ?
4.      Apa fungsi  Bimbingan Konseling Industri ?
5.      Apa saja yang termasuk ruang lingkup dari Bimbingan Konseling Industri?
6.      Apa saja bentuk-Bentuk media darri Bimbingan Industri ?
7.      Apa saja yang termasuk media layanan BK ?
1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Bimbingan Konseling Industri
2.      Untuk mengetahui tujuan dari Bimbingan Konseling Industri
3.      Untuk mengetahui manfat Bimbingan Konseling Industri
4.      Untuk mengetahui fungsi  Bimbingan Konseling Industri
5.      Untuk mengetahui ruang lingkup dari Bimbingan Konseling Industri
6.      Untuk mengetahui bentuk-Bentuk media darri Bimbingan Industri
7.      Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dari media layanan BK
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
·      Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang dibimbing tersebut dapat mengembangkan kemampuan dirinya dengan memanfaatkan kemampuan individu dan sarana ynag ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
·      Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
·      Bimbingan, Konseling dan Industri digabungkan maka, dapat diartikan sebagai ilmu terapan atau dasar yang menalaah dan menangani masalah perilaku manusia yang timbul dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
2.2 Tujuan
Cooper (1995) membagi alasan pemilik perusahaan mengadakan konseling di organisasi menjadi 3 kategori, yakni:
        1.      Sebagai fasilitas pelayanan kesejahteraan
        2.      Sebagai sarana untuk menolong klien menghadapi perubahan situasi kerja
        3.      Sebagai alat untuk mengatasi stress
2.3 Manfaat
Manfaat adanya bimbingan dan konseling industri sangat diperlukan, seperti: dapat meningkatkan efisiensi, motivasi dan kepuasan para pekerja. Selain itu, dapat juga bermanfaat untuk meneliti dan menganalisis perilaku manusia sebagai konsumen.
2.4 Fungsi
Ada beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling industri, di antaranya yaitu:
1.         Mempelajari perilaku manusia di dalam lingkungan kerja khususnya dalam pelaksanaan  tugas pekerjaannya
2.         Mempelajari interaksi (hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi) dengan pekerjaan, lingkungan fisik dan dengan lingkungan sosialnya di tempat kerja.
3.         Mempelajari produk dan jasa mana yang bermanfaat bagi konsumen serta bagaimana menyadarkan konsumen akan kemanfaatan produk dan jasa tersebut
4.         Mempelajari perilaku konsumen dalam kaitan kebiasaan membeli dan dalam proses pengambilan keputusan.
5.         Cara untuk meningkatkan kesehatan mental para karyawan
2.5 Ruang Lingkup
Pekerjaan merupakan pernyataan diri manusia sebagai subjek yang harus berkembang dan menemukan diri. Kerja merupakan wadah aktualisasi diri dari orang dewasa, yang mempunyai dunia dengan dua warna dominan, yakni cinta dan pekerjaan (to love and to work, Lieben und Arbeiten). Dalam pada itu masalah merupakan hal yang akrab dalam proses perkembangan diri, termasuk pula dalam lingkup kerja.
Kondisi kerja masyarakat modern yang dirasakan makin memberikan stress menimbulkan kebutuhan akan pelayanan kesehatan mental untuk menanganinya. Diperlukan perhatian terhadap kesejahteraan fisik dan mental karyawan, yang pada akhirnya akan mengarah pada produktivitas yang lebih tinggi dan perolehan profit yang lebih besar bagi perusahaan, sekaligus sebagai wujud tanggung jawab perusahaan secara hukum dan etika. Bagi karyawan sendiri tercapainya kesejahteraan fisik dan mental merupakan salah satu hal yang diinginkan dalam hidupnya. Maka jasa konseling merupakan salah satu penawaran sebagai tindakan pencegahan atau antisipasi resiko dari stress kerja.
Menurut Prayitno (1997) ruang lingkup kerja konselor  di dunia usaha dan industri meliputi lima bidang pelayanan, yaitu:
1.      Penempatan Kerja
Pelayanan penempatan memberikan bantuan bagi para pencari kerja dengan menyediakan berbagai informasi tentang pekerjaan, analisis pekerjaan, serta aspek kognitif, afektif dan psikomotorik penempatan kerja lainnya. Dari pihak lembaga kerja, peranan konselor adalah membantu perusahaan memperolah tenaga kerja yang cocok dengan keperluan dengan keperluan perusahaan sesuai dengan jenis, strata, dan struktur pekerjaan yang ada di perusahaan itu. Dipandang dari pihak pencari kerja dan pengusaha, konselor berusaha membangun suasana the right man on the right place, menempatkan pekerja secara tepat sesuai dengan kondisi pribadinya, bakat, minat, serta bidang keahliannya. Layanan penempatan seperti ini juga berlaku bagi para pekerja yang menempati posisi baru dalam struktur atau penjajagan yang ada.
2.      Penyesuaian Kerja
Kepada para pekerja pemula konselor memberikan layanan orientasi. Para pemula itu perlu mendapat persepsi yang tepat, wawasan yang memadai dan cara-cara yang akurat tentang bidang kerja yang baru dijabat itu. Tema utama bidang pelayanan ini adalah Penyesuaian diri secara tepat dan cepat  terhadap tuntutan kinerja di tempat yang baru. Penyesuaian yang seperti ini akan memberikan jaminan awal tentang keberhasilan kerja para pemula itu.


3.      Kepuasan Kerja
Keadaan yang diharapkan adalah para pekerja merasa senang bekerja, merasa kerasan dan puas dengan kondisi yang ada. Kondisi ini akan mengantarkan para pekerja itu bertugas lebih lanjut dengan semangat yang cukup tinggi bahkan semakin tinggi. Keadaan ketidak puasan yang menimpa para pekerja dan pemula, perlu diberikan bantuan layanan konseling untuk mengembalikan semangat kerja dan sikap positif terhadap pekerjaan mereka itu.
4.      Kepindahan Kerja
Kepindahan para pekerja tidak hanya di latar belakangi oleh faktor ketidak puasan dengan pekerjaan yang lama, ada kemungkinan mereka ingin pindah karena ingin memperolah pengalaman baru atau alasan-alasan lainnya. Apapun alasannya, proses pemindahan kerja itu sering kali memerlukan bantuan konseling baik untuk penempatan maupun penyesuaian.
5.      Pengentasan Masalah Lainnya
Masalah-masalah pribadi berkenaan denga keluarga, kesehatan, sikap, dan kebiasaan sehari-hari, hoby dan waktu senggang, hubungan sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya merupakan obyek penggarapan konseling. Apabila masalah-masalah ini dibiarkan membesar, sedikt banyaknya akan mempengaruhi hubungan kerja dan kinerja pekerja yang bersangkutan dengan perusahaannya. Sebaliknya apabila masalah-masalah pribadi tersebut dapat ditangani dengan baik, dampak positifnya terhadap hubungan kerja dan kinerja pekerja yang dimaksud akan dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.



2.6 Bentuk-Bentuk Media Bimbingan Industri.
Dalam pelaksanaan konseling di industry tipe – tipe yang dipakai dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh karyawan terdapat beberapa tipe yaitu:
1.      Directive Counseling
Directive Counseling adalah proses mendengarkan masalah emosional individu membuat keputusan bersama tentang apa yang harus dia lakukan, dan memberitahu serta memotivasinya untuk melakukan hal tersebut. Directive Counseling sebagian besar menggunakan fungsi konseling advice (nasihat) juga reassurance, communication, memberikan emotional release dan sedikit clarified thinking
2.      Non-directive Counseling
Non-directive counseling atau client-centered counseling adalah proses mendengarkan karyawan sepenuhnya dan mendorongnya untuk menjelaskan masalah emosionalnya, memahami masalah tersebut dan menentukan tindakan-tindakan yang akan diberikan. Tipe konseling ini memfokuskan perhatian pada karyawan, konselor tidak bertindak sebagai penilai atau penasihat makanya disebut client-centered
3.      Cooperative counseling
Tidak seluruhnya client-centered counseling atau counselor-centered, tetapi merupakan kerjasama saling menguntungkan antara konselor dan karyawan untuk menerapkan perbedaan pandangan pengetahuan dan nilai terhadap masalah. Hal ini ditetapkan sebagai diskusi yang saling menguntungkan tentang masalah emosional karyawan dan usaha kerja sama untuk membangun kondisi yang akan memulihkan karyawan. 
2.7 Media layanan BK
Media layanan BK adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan atau informasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik.
Adapun bentuk-bentuk media bimbingan industri yaitu:
·       Media grafis, seperti:
a.       Gambar/foto
b.      Sketsa
c.       Diagram            
d.      Bagan (chart)
e.       Grafik (graphs)
f.       Kartun
g.      Poster
h.      Peta dan globe
i.        Papan flannel (Flannel Board)
j.        Papan buletin (Buletin Board)
·       Media audio, yaitu yang berkaitan dengan indera pendengaran. Jenisnya;
a.       Radio
b.      Alat perekam pita magnetic
c.       Laboratorium bimbingan dan konseling
·       Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafis dalam menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Media jenis ini disertai rekaman radio, tapi ada pula yang hanya visual. Jenis-jenis media proyektif, antara lain:
a.       Film rangkai
b.      Media transparasi
c.       Proyektor Tak Tembus Pandang (Opaqus Projector)
d.      Mikrofis
e.       Film
f.       Film Gelang
g.      Televisi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan, konseling dan industri diartikan sebagai ilmu terapan atau dasar yang menalaah dan menangani masalah perilaku manusia yang timbul dalam proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Adanya bimbingan dan konseling di dunia industri disebabkan karena, dari penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli diketahui bahwa kondisi sosial dan psikologis dari lingkungan kerja secara potensial memiliki arti yang lebih penting dari pada kondisi kerja fisik.
Kondisi sosial dan psikologis yang mempengaruhi seperti: Kelompok-kelompok informal antara pekerja, Sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya, Komunikasi antar tenaga kerja. Dari beberapa kondisi tersebut manfaat adanya bimbingan dan konseling industri sangat diperlukan, seperti dapat meningkatkan efisiensi, motivasi dan kepuasan para pekerja dengan menggunakan media-media yang tersedia. Selain itu, dapat juga bermanfaat untuk meneliti dan menganalisis perilaku manusia sebagai konsumen.









Daftar Pustaka












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manfaat Air putih untuk Kecantikan

  Manfaat Air putih untuk Kecantikan   Air putih banyak manfaat dikehidupan sehari-hari, terutama untuk metabolisme tubuh. Selain itu juga b...