Tips mengatasi anak didik yang moodnya berubah-ubah
Sebagai tenaga pendidik kadang kita menemukan anak didik yang moodnya sering berubah-ubah dalam hitungan menit dan bahkan hampir setiap hari. Hal ini yang membuat tenaga pendidik juga kesal dan bahkan memakan waktu yang lebih banyak atau target yang akan diajarkan tidak tercapai.
Dampak yang paling buruk pada saat mood berubah-ubah yaitu anak yang tidak mau belajar, anak yang melakukan kegiatan lain sesuka hatinya dan bahkan sulit untuk berkonsentrasi kembali. Tetapi ini bisa diatasi kok dengan menggunakan beberapa langkah agar anak bisa berkonsentrasi dan belajar sendiri. Ini bisa juga dilakukan bagi tenaga pendidik pemula maupun orang tua di rumah.
Apa langkah kita apabila menjumpai anak yang mempunyai mood yang berubah-ubah ?
1. Metode belajar yang santai tapi serius
Mungkin ada beberapa tenaga pendidik yang mempunyai target bahkan ingin targetnya tercapai sebelum waktunya untuk anak didiknya. Jadinya tenaga pendidik menciptakan suasana belajar yang serius berharap si anak bisa berkonsentrasi lebih. Tetapi hal ini juga bisa membuat si anak jenuh atau bosan saat belajar. Sebaiknya tenaga pendidik menggunakan strategi yang bisa membuat suasana belajar yang santai tapi tetap serius. Misalnya saat menerangkan materi kita serius dan pastikan dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh si anak, setelah itu kita bisa memberikan contoh tema pembelajaran yang diajarkan sebelumnya dengan kehidupan sehari-hari atau bisa digunakan untuk sharing tentang tema pembelajaran yang diajarkan.2. Ubah posisi tempat duduk atau posisi belajar
Ketika belajar kadang juga muncul perasaan jenuh atau bosan misalnya pada saat posisi tempat kita belajar yang sama setiap harinya bahkan hampir berbulan-bulan bahkan dalam hitungan tahun. Hal ini bisa ubah dan dilakukan pergantian tempat duduk saat seminggu sekali atau setiap ujian semester sehingga anak tidak mudah bosan dalam belajar.Selain itu bisa mengubah konsep tempat duduk seperti membentuk setengah lingkaran, memakai karpet, atau bisa juga dilakukan outdoor sekitar tempat belajar sebelumnya.
3. Belajar sambil praktek (bergerak atau bersuara)
Belajar sambil praktek ini juga dianggap ampuh oleh beberapa tenaga pendidik karena hal ini bisa mempermudah si anak didik menjadi lebih faham dan hafal dibandingkan dengan menerangkan tema pembelajaran yang monoton. Praktek ini bisa dilakukan dengan alat bantu (alat peraga atau teknologi), bernyanyi atau melakukan gerakan seperti senam.4. Free time
Free time ini hal efektif dari kegiatan belajar untuk anak yang moodnya sering kali berubah. Free time bisa dilakukan di waktu beberapa menit terakhir sebelum waktu pembelajaran atau bisa dilakukan pada saat target belajar sudah tercapai. Dapat digunakan untuk sharing tentang tema pembelajaran atau bisa sharing tentang kehidupan sehari-hari. Dapat juga melakukan beberapa permainan, makan-makan antara tenaga pendidik dan anak didik, dan bisa juga melakukan hal-hal baru yang tidak diajarkan di tema pembelajaran tersebut. Hal ini bisa mengetahui karakter masing-masing antara tenaga pendidik dan anak didik.5. Tetap perhatikan kenyamanan anak saat belajar
Kenyamanan dalam belajar adalah hal utama dalam tercapai fokus target belajar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan bisa dilakukan ke karakter anak didik masing-masing. Apabila anak didik merasa tidak nyaman maka konsentrasi si anak akan hilang dan perubahan mood pada anak akan muncul.6. Mengatasi masalah kita sendiri
Kadang sebagai tenaga pendidik tidak sadar bahwa ketika akan mengajar masih membawa masalah tersebut dalam hati. Pada akhirnya akan timbul emosi yang tidak sadar keluar dari diri tenaga pendidik. Jadi sebagai tenaga pendidik juga harus berintropeksi diri sebelum mengajar ke tenaga pendidik.Sebaiknya pada saat mau mengajar bersihkan niat hanya untuk mengajar ke anak-anak.
Ini beberapa tips-tips langkah bagaimana sebagai tenaga pendidik meanggapi mood anak yang suka berubah-ubah sewaktu-waktu. Oh ya paling penting apabila ingin menerapkan strategi-strategi pembelajaran coba dibayangkan apabila kita diposisi si anak, apa bisa dibuat strategi dengan karakter anak tersebut dan apa cocok hal tersebut diterapkan kepada si anak. Serta hal-hal ini tidak hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik tetapi juga bisa dilakukan oleh para orang tua di rumah. Semangat☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar